
Mengasuh anak bukanlah hal mudah,
apabila anda merupakan keluarga yang sibuk lalu mempekerjakan seorang
baby sitter, dan merasa tidak perlu ikut campur akan perkembangan sang
anak, kebanyakan orang pasti sudah puas akan keputusannya ini, dan
menyerahkan segala sesuatunya pada pengasuh anak tersebut. Tapi apakah
anda puas begitu saja? lalu tujuan anda punya anak itu apa? pernakah
anda berpikir dengan memosisikan anda pada perasaan sang anak terhadap
orang tuanya, bagi mereka orang tua adalah seseorang yang mau mendengar
keluh kesah mereka. Apabila hal yang diatas terjadi, saat besar mereka
kemungkinan besar tidak menghargai akan apa yang orang tuanya lakukan,
bahkan cenderung menganggap remeh perkatan orang tuanya.
Kebanyakan orang mempunyai anak tanpa mempertimbangkan konsekuensi akan
apa keinginan dan harapan mereka pada sang anak, sehingga mereka
cenderung menyepelekan permasalahan yang belum tumbuh ini. Masalah ini
akan semakin dirasakan dengan seiring berlalunya waktu, dan semakin lama
semakin besar lalu akhirnya meledak, sampai-sampai terjadi putusnya
hubungan orang tua dan anak.
Orang tua cenderung mempunyai harapan pada apa yang dilakukan sang
anak, lalu apabila harapan yang dibebankan tidak sesuai dengan prestasi
atau hasil yang didapatkan sang anak, lalu marah-marah dengan alasan
telah diberi semua yang selama ini diterima sang anak. Apa tidak salah?
kalau memang telah memberikan semuanya kepada sang anak, pernahkah
benar-benar mendengar keluh kesahnya? pernakah bercanda dengan mereka?
pernahkah berkomunikasi tanpa ada perasan janggal,? pernahkah memotivasi
mereka di saat jatuh atau merasakan kegagalan? kalau belum pernah, ya
jangan berharap. Harapan tidak sesuai dengan pengorbanan sama dengan
omong kosong.

Lagi-lagi mengasuh bukanlah hal yang mudah, bagi para orang tua lain
yang mampu meluangkan waktunya mengiringi perkembangan sang anak,
ternyata malah melakukan dua kesalahan fatal. Pertama, karena rasa
sayangnya terhadap sang anak, maka anak dimanja sampai-sampai selalu
menangis kalau mau sesuatu, dan kalau tak dituruti akan semakin parah.
Karena sang orang tua tak tega pada anaknya, lalu selalu menuruti akan
kemauan anak, disinilah letak kesalahan itu. Cara yang seperti itu
dimodelkan bahwa sang ibu atau bapak sebagai penolong mereka sedangkan
yang lainnya tidak. Anak seperti ini cenderung tidak bisa bersosial
dengan baik, karena pengaruh orang tua mereka, Dan ketika besar akan
timbul pembangkangan atau ketidak sopanan baik terhadap orang tua maupun
lingkungan mereka. Karena mereka beranggapan apa yang dilakukan mereka
adalah wajar, karena sewaktu kecil mereka tidak mengerti kata 'stop'
atau batas yang tidak boleh dilakukan. Siapa yang salah kalau sudah
seperti itu, apakah lingkungan mereka? atau anak itu sendiri? yang benar
ternyata kembali pada cara mengasuh otang tua itu sendiri, terus anak
itu dilabeli oleh mereka yang tak mengetahui asal-usul permasalahannya
sebaga anak durhaka.
Kedua, mereka yang mencoba menyelesaikan tangisan mereka dengan
kekerasan dan teror untuk mengingatkan sang anak. Ketidak sabaran inilah
yang menimbulkan dendam tersembunyi yang dipupuk sang anak, dan semakin
subur dengan kecaman teriakan, pelototan mata, dan pukulan, baik oleh
kaki dan tangan orang tuanya. Ketika besar anak yang tumbuh dari
lingkungan ini cenderung berwatak keras dan tega, akibat dari pengaruh
tekanan yang dirasakan dari orang tuanya.
Anak adalah karunia yang
tak ternilai harganya, hubungan orang tua dan anak jauh lebih berharga
dari hubungan bermasyarakat, suami-istri, persaudaraan, teman
seangkatan, bos-anak buah, rekan kerja, dan hubungan lainnya. Karena
hubungan orang tua dan anak bagaikan hubungan antara Tuhan dan makhluk
yang diciptakannya, orang tua pun mampu membentuk dan menciptakan
karakter anak.

Mengasuh anak bagaikan membuat guci
dari tanah liat, mereka dibentuk dan diarahkan dengan tangan kita,
kalau mereka jatuh, bangunkan dengan kata-kata dan nasehat. kalau mereka
melewati batas baru kita pakai tekanan dengan kekerasan yang
berlandaskan kasih sayang seperlunya, dengan sabar kita membentuknya dan
menyiraminya dengan nasehat agar tidak menjadi pribadi yang kaku,
dilepaskan dengan memanaskan mereka dalam tungku masyarakat dunia luar,
lalu kita sambut dengan kehangatan bagaikan cat berornamen yang
menyeliputi mereka, sehingga menjadi sosok yang indah dan mampu membuat
orang senang akan tingkah laku perbuatan mereka, sehingga dimanapun akan
dibutuhkan orang sekelilingnya. Kebahagiaan yang didapatkan orang tua
pun akan tak terlukiskan dengan semua kebahagiaan yang mereka alami
seumur hidupnya.


- Mengasuh anak dan kebahagiannya bisa kita dapatkan disini : 1,
2,
3,
4, 5.
- Anak-anak dan tipsnya bisa kita dapatkan disini : 1,
2,
3,
4,
5.
- Anak-anak dan masalahnya bisa kita dapatkan disini : 1,
2,
3,
4,
5,
6.
Maaf, atas dipindahnya artikel ini dengan judul lain, dikarenakan loading halaman sebelumnya lama.
BalasHapus