Halaman

Kamis, 15 Maret 2012

Mendidik Anak


     Mengasuh anak bukanlah hal mudah, apabila anda merupakan keluarga yang sibuk lalu mempekerjakan seorang baby sitter, dan merasa tidak perlu ikut campur akan perkembangan sang anak, kebanyakan orang pasti sudah puas akan keputusannya ini, dan menyerahkan segala sesuatunya pada pengasuh anak tersebut. Tapi apakah anda puas begitu saja? lalu tujuan anda punya anak itu apa? pernakah anda berpikir dengan memosisikan anda pada perasaan sang anak terhadap orang tuanya, bagi mereka orang tua adalah seseorang yang mau mendengar keluh kesah mereka. Apabila hal yang diatas terjadi, saat besar mereka kemungkinan besar tidak menghargai akan apa yang orang tuanya lakukan, bahkan cenderung menganggap remeh perkatan orang tuanya.

      Kebanyakan orang mempunyai anak tanpa mempertimbangkan konsekuensi akan apa keinginan dan harapan mereka pada sang anak, sehingga mereka cenderung menyepelekan permasalahan yang belum tumbuh ini. Masalah ini akan semakin dirasakan dengan seiring berlalunya waktu, dan semakin lama semakin besar lalu akhirnya meledak, sampai-sampai terjadi putusnya hubungan orang tua dan anak. 

     Orang tua cenderung mempunyai harapan pada apa yang dilakukan sang anak, lalu apabila harapan yang dibebankan tidak sesuai dengan prestasi atau hasil yang didapatkan sang anak, lalu marah-marah dengan alasan telah diberi semua yang selama ini diterima sang anak. Apa tidak salah? kalau memang telah memberikan semuanya kepada sang anak, pernahkah benar-benar mendengar keluh kesahnya? pernakah bercanda dengan mereka? pernahkah berkomunikasi tanpa ada perasan janggal,? pernahkah memotivasi mereka di saat jatuh atau merasakan kegagalan? kalau belum pernah, ya jangan berharap. Harapan tidak sesuai dengan pengorbanan sama dengan omong kosong.

     Lagi-lagi mengasuh bukanlah hal yang mudah, bagi para orang tua lain yang mampu meluangkan waktunya mengiringi perkembangan sang anak, ternyata malah melakukan dua kesalahan fatal. Pertama, karena rasa sayangnya terhadap sang anak, maka anak dimanja sampai-sampai selalu menangis kalau mau sesuatu, dan kalau tak dituruti akan semakin parah. Karena sang orang tua tak tega pada anaknya, lalu selalu menuruti akan kemauan anak, disinilah letak kesalahan itu. Cara yang seperti itu dimodelkan bahwa sang ibu atau bapak sebagai penolong mereka sedangkan yang lainnya tidak. Anak seperti ini cenderung tidak bisa bersosial dengan baik, karena pengaruh orang tua mereka, Dan ketika besar akan timbul pembangkangan atau ketidak sopanan baik terhadap orang tua maupun lingkungan mereka. Karena mereka beranggapan apa yang dilakukan mereka adalah wajar, karena sewaktu kecil mereka tidak mengerti kata 'stop' atau batas yang tidak boleh dilakukan. Siapa yang salah kalau sudah seperti itu, apakah lingkungan mereka? atau anak itu sendiri? yang benar ternyata kembali pada cara mengasuh otang tua itu sendiri, terus anak itu dilabeli oleh mereka yang tak mengetahui asal-usul permasalahannya sebaga anak durhaka.

     Kedua, mereka yang mencoba menyelesaikan tangisan mereka dengan kekerasan dan teror untuk mengingatkan sang anak. Ketidak sabaran inilah yang menimbulkan dendam tersembunyi yang dipupuk sang anak, dan semakin subur dengan kecaman teriakan, pelototan mata, dan pukulan, baik oleh kaki dan tangan orang tuanya. Ketika besar anak yang tumbuh dari lingkungan ini cenderung berwatak keras dan tega, akibat dari pengaruh tekanan yang dirasakan dari orang tuanya.

     Anak adalah karunia yang tak ternilai harganya, hubungan orang tua dan anak jauh lebih berharga dari hubungan bermasyarakat, suami-istri, persaudaraan, teman seangkatan, bos-anak buah, rekan kerja, dan hubungan lainnya. Karena hubungan orang tua dan anak bagaikan hubungan antara Tuhan dan makhluk yang diciptakannya, orang tua pun mampu membentuk dan menciptakan karakter anak.



     Mengasuh anak bagaikan membuat guci dari tanah liat, mereka dibentuk dan diarahkan dengan tangan kita, kalau mereka jatuh, bangunkan dengan kata-kata dan nasehat. kalau mereka melewati batas baru kita pakai tekanan dengan kekerasan yang berlandaskan kasih sayang seperlunya, dengan sabar kita membentuknya dan menyiraminya dengan nasehat agar tidak menjadi pribadi yang kaku, dilepaskan dengan memanaskan mereka dalam tungku masyarakat dunia luar, lalu kita sambut dengan kehangatan bagaikan cat berornamen yang menyeliputi mereka, sehingga menjadi sosok yang indah dan mampu membuat orang senang akan tingkah laku perbuatan mereka, sehingga dimanapun akan dibutuhkan orang sekelilingnya. Kebahagiaan yang didapatkan orang tua pun akan tak terlukiskan dengan semua kebahagiaan yang mereka alami seumur hidupnya.

  •  Mengasuh anak dan kebahagiannya bisa kita dapatkan disini : 1, 2, 3, 4, 5.
  •  Anak-anak dan tipsnya bisa kita dapatkan disini : 1, 2, 3, 4, 5.
  •  Anak-anak dan masalahnya bisa kita dapatkan disini : 1, 2, 3, 4, 5, 6.



1 komentar:

  1. Maaf, atas dipindahnya artikel ini dengan judul lain, dikarenakan loading halaman sebelumnya lama.

    BalasHapus