Halaman

Kamis, 01 Maret 2012

Permainan Anak-anak

     Permainan anak-anak pada saat ini cenderung membatasi kemampuan motorik mereka, bayangkan saja saat kecil dulu banyak permainan tradisional, tetapi sekarang hal seperti itu sudah jarang ditemui pada aktivitas anak-anak jaman sekarang. Apakah kalau era sudah berubah, gaya hidup jadi berubah? tentu hal itu jelas sekali. Tetapi apakah kita perlu meninggalkan gaya hidup yang lama, dan berganti terus ke gaya hidup yang baru, tanpa mempertimbangkan apakah yang kita tinggalkan itu baik atau buruk?

     Hal ini terjadi akibat para orang dewasa tidak memikirkan akan konsekuensi yang ditimbulkan pada generasi yang mendatang, memakmurkan diri sendiri tanpa ada gambaran yang jelas esok nanti. Seperti api yang membakar habis yang dilewatinya sampai tak bersisa dan padam. pembangunan dilakukan secara membabi buta. Lapangan, sawah, sungai dan pepohonan hijau, serta serangga dan burung-burung hilang ditelan gedung bangunan, perkantoran, perumahan, dan pabrik. Jalan-jalan yang dulu lebar jadi sempit, tempat pejalan kaki dan pengguna sepeda-pun tak ada.

     Fenomena gaya hidup anak sekarang ini terus menuju perpecahan antara mereka yang mampu dan tidak, mengapa demikian? karena tempat-tempat lapang yang tadinya penuh anak berlarian sudah tidak ada, satu-satunya jalan untuk mengisi hiburan hanya menonton televisi, bermain di jalan-jalan, atau memainkan game yang mereka beli. Tentu saja hal ini menyenangkan bagi yang mampu, mereka bahkan bisa berekreasi ke mall, atau ke tempat hiburan dengan mudahnya, kalau perlu pergi ke luar kota atau luar negeri. Tapi bagi yang tak mampu harus berhenti main apabila ada kendaraan yang lewat, atau dimarahi karena bolanya masuk halaman tetangga, ya apa boleh buat, mau main tak ada uang. game-pun hanya bagi yang mampu. Kalaupun tak ada uang, akhirnya mengambil uang tabungan dan semacamnya, karena tak mau ditinggalkan oleh temannya. Selain itu mereka terkurung dalam ruangan, tanpa merasakan kebebasan berlari sekencang-kencangnya tanpa peduli apapun, berenang di sungai, memanjat pohon, memetik buah-buahan, rasa penasaran akan hewan yang dilihatnya, dan bernyanyi seriang mungkin tanpa ada yang protes.

     Perlukah mengatur tata ruang wilayah tempat tinggal kita dan generasi yang mendatang? apakah hanya bisa menjawab bahwa ini memang sudah seharusnya terjadi karena populasi masyarakat bertambah. Terus siapa yang bisa membawa perubahan, kalau 1 individu saja tak mau bergerak, apalagi suatu komunitas yang lebih besar.

     Kembali lagi kepada permainan anak-anak, tanpa ada kesenangan di masa dini bagaimana bisa mereka menjadi pribadi yang jelas dan pasti akan mengembang beban yang berat bagi mereka di masa kelak nanti. Apa pengalaman yang mereka ceritakan saat besar nanti, jelas masa kana-kanak banyak berperan pada kepribadian mereka. Anak anak itu bagaikan kanvas, mereka berwarna karena lingkungan mereka. Dan ada pula anggapan bahwa anak yang banyak tingkah itu nakal, dan anak yang pendiam adalah anak yang baik. Itu semua adalah proses pembelajaran, dengan cara masing-masing, mereka tumbuh dengan cara mereka, tinggal peran orang dewasa yang mengarahkan. Bermain adalah cara yang paling mudah memahami segala sesuatu, tidak hanya belajar berjam-jam, atau pergi ke tempat les. Mereka juga butuh kekayaan emosional dan spiritual, tidak hanya intelektual. Merka memerlukan kontak fisik dengan alam mereka serta imajinasinya, tidak hanya menghadap kotak listrik berjam-jam.


     Maka dari itu permainan anak-anak yang tradisional perlu dilestarikan, selain melatih daya motorik, juga melatih kemampuan bersosialisasi dan daya memecahkan persoalan. Tapi apalah permainan tradisional, tanpa adanya tanah lapang yang luas. Paling tidak peran para orang tua bersama, mampu memecahkan permasalahan ini, apalagi pada masyarakat yang sekarang cenderung konsumtif, dan kurang akan kreatifitas. Masalah ini bisa dipecahkan dengan membentuk lembaga yang mampu menjembatani hubungan para orang tua dan anak, sehingga saling berkesinambungan. Baik itu berupa forum antar tetangga, atau masyarakat yang lebih luas. Dan Akhirnya mampu membentuk metode pembelajaran yang baik dan menarik layaknya permainan, dengan adanya buku-buku yang mendidik, atau video dokumenter yang mampu menambah wawasan, serta alat-alat main yang merangsang perkembangan baik secara psikologi maupun fisik.


Anak-anak dan permainanya bisa kita dapatkan disini : 1, 2, 3, 4, 5.

2 komentar:

  1. Permainan tradisional mengajarkan banyak pendidikan positif...yang tak akan tergantikan oleh permainan modern.contohnya adalah menumbuhkan jiwa pemimpin...

    BalasHapus
  2. saya telah membaca juga menelusuri berbagai artikel yang ada disini memang banyak content yang bermanfat bagi saya, tak heran bila pengunjung blog ini ramai seperti situs forum yang sudah ternama? salam sukses

    BalasHapus